Semarang-Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Semarang bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UNIMUS menyelenggarakan kegiatan Mentoring AI Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai upaya internalisasi nilai-nilai AIK bagi mahasiswa Unimus. Selain menguasai ilmu sesuai jurusan, mahasiswa Unimus juga harus memiliki wawasan keagamaan sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat. Sebagai Perguruan Tinggi yang mengembangkan misi Keislaman, Unimus mengupayakan untuk menanamkan moral baik dan Islami. Apalagi di era Teknologi dan Informatika seperti sekarang yang mengharuskan mahasiswa berkutat dengan Media Sosial. Jika mahasiswa tidak dibekali nilai-nilai keagamaan yang baik, maka pemanfaatan teknologi seperti sekarang ini mampu memperburuk akhlak dan moral mahasiswa.
Program mentoring AIK yang dilaksanakan oleh para mentor/asisten dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah se-Unimus diorientasikan pada bagaimana para mahasiswa baru memiliki 7 kompetensi dasar ketrampilan keagamaan yang meliputi BTQ, tertib dan benar dalam Shalat Fardlu, tertib dan benar berwudlu, tertib dan benar mandi jenabat, tertib dan benar dalam melaksanakan Shalat Jenazah yang semuanya harus dengan sesuai Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPTM), hafalan 11 surat pendek/jus amma, 10 doa harian serta mengajarkan tata cara dalam shalat jamaah, shalat dzuha, shalat tahajud, puasa senin dan kamis, berpakaian islami serta bertutur kata yang sopan santun.“Mentoring Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) ini dilaksanakan dengan harapan akan terbentuk karakter mahasiswa Unimus yang Islami dan berkemajuan” ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang, Prof. Dr. H. Masrukhi, M. Pd.
Lewat program ini diharapkan dapat melahirkan kader Muhammadiyah yang nantinya bisa terjun di Ortom dan AUM. Mentor dan mahasiswa dibekali dengan buku panduan mentor serta buku Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Selain itu, para mentor juga dibekali dengan Soft Skill berupa Workshop Mentoring dan Pelatihan Siamus Mentoring. Program Siamus Mentoring ini dilengkapi aplikasi sistem mentoring yang termaktub dalam Siamus sehingga mentor dapat lebih mudah menginput daftar presensi dan nilai mahasiswa.
Harapannya, peserta program mentoring AIK dapat menjadi agen penyatu keberhasilan baik keberhasilan duniawi dan juga keberhasilan akhirat, tidak hanya sekedar lulus, kerja, dapat jodoh yang semuanya hanya orientasi kebendaan semata tetapi lulusan yang senantiasa memiliki kaitan antara dunia dan akhirat sehingga dapat memperbaiki tatanan bangsa menuju masyarakat utama Baldatun Tayyibatun wa Rabun Ghafur.